Minggu, 11 Desember 2016

Makalah Pendidikan Mencerdaaskan Anak Bangsa



BAB I
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang
Anak merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada setiap sepasang manusia di setiap keluarga. Sehingga anak harus mendapatkan hak dan kewajiban dari orang tuanya. Satu dari antara hak dan kewajiban anak yaitu, beroleh pendidikan.
Menurut Wahjosumidjo, pendidikan adalah proses kehidupan yang harus dilalui setiap anak untuk mendapatkan ilmu juga faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk sifat baik atau buruknya karakter anak untuk ukuran normatif.
Di Indonesia, pemerintah sangat serius untuk menangani bidang pendidikan. Sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pendidikan yang dapat mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang. Pendidikan harus berwawasan masa depan yang memberikan jaminan bagi perwujudan hak-hak asasi manusia untuk mengembangkan seluruh potensi dan prestasinya secara optimal untuk kesejahteraan hidup di masa depan.
Pendidikan dapat diperoleh secara formal (sekolah) maupun non formal (lembaga kursus). Persamaan dari antara keduanya yaitu, diajar oleh guru. Guru adalah satu dari antara unsur manusia dalam proses pendidikan. Guru memegang tugas ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru bertugas menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan sebagai pendidik guru bertugas membimbing dan membina anak didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri.
Pendidikan di zaman sekarang ini, sangatlah beragam. Anak bisa memilih secara bebas sesuai keinginan, minat, dan bakatnya. Jika anak menyukai di bidang akademik, seperti pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan lain sebagainya dapt ditempuh di sekolah. Namun jika anak senang dibidang non akademik, seperti kegiatan olahraga, musik, tari, dan lain-lain bisa dilaksanakan di lembaga-lembaga kursus yang menyediakan kegiatan tersebut.
Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh proses pendidikan. Periode ini adalah tahun-tahun berharga bagi seorang anak untuk mengenali berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulans terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif maupun sosialnya. Untuk itu pendidikan untuk usia dini dalam bentuk pemberian rangsangan-rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak.
Dengan memberikan pendidikan kepada anak sejak usia dini dapat memperoleh keunggulan, seperti : untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa. Dan untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul makalah ini “Pendidikan Mencerdaskan Anak Bangsa” dan latar belakang, masalah-masalah yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.    Seberapa pentingkah pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa?
2.    Bagaimana cara meningkatkan mutu pendidikan bagi anak bangsa?
3.    Mengapa harus melalui pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa?
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan yang ingin dicapai dalam permasalahan di atas adalah :
1.    Untuk mengetahui pentingnya pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa.
2.    Untuk mampu meningkatkan mutu pendidikan bagi anak bangsa.
3.    Untuk mengetahui bahwa pentingnya pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsa. 


BAB II
ISI

A. Kajian Teori
1. Pengertian Pendidikan
Manusia mulai sejak lahir ke dunia telah memperoleh pendidikan sampai ia masuk ke bangku sekolah. Kata pendidikan pun sudah tak asing lagi di telinga, karena semua manusia yang hidup tentu memerlukan pendidikan, supaya arah hidupnya terwujud serta bisa melenyapkan kebodohan.
Pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau  untuk kemajuan lebih baik. Secara sederhana, Pengertian pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir sebagai usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan serta proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Menurut KBBI kata pendidikan datang dari kata “didik” dengan memperoleh imbuhan “pe” serta akhiran “an”, yang artinya langkah, sistem atau perbuatan mendidik.
Prof. H. Mahmud Yunus mengatakan pendidikan adalah satu usaha yang dengan sengaja diambil untuk mempengaruhi sertamenunjang anak yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan ilmu dan pengetahuan, jasmani serta akhlak hingga perlahan-lahan dapat mengantarkan anak pada tujuan juga cita-citanya yang tertinggi. Supaya mendapatkan kehidupan yang bahagia serta apa yang dikejakannya bisa berguna untuk dirinya, masyarakat, bangsa, negara serta agamanya.

2. Manfaat Pendidikan
Pada dasarnya, pendidikan sangat penting untuk dilakukan. Manfaat pendidikan dapat memberikan banyak kegunaan di anataranya sebagai berikut :
1. Memberikan Informasi dan Pemahaman 
Manfaat pendidikan pertama adalah untuk meningkatkan serta memberikan informasi serta pemahaman terhadap ilmu pengetahuan secara menyeluruh kepada setiap anggota didik. Hal ini merupakan salah satu hal yang paling penting dan merupakan tujuan serta manfaat utama dari pendidikan. Dengan adanya pendidikan, maka setiap peserta didik akan dibantu dalam memahami dan mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
2. Menciptakan Generasi Penerus Bangsa 
Manfaat pendidikan yang kedua adalah mamp untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang expert atau ahli dalam berbagai bidang. Hal ini berhubungan dengan tersedianya berbagai macam jenjang pendidikan dan juga penjurusan yang ada, sehingga dapat membantu melahirkan banyak sekali generasi muda yang berguna bagi banyak orang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.
3. Memperdalam Suatu Ilmu Pengetahuan
Selain dapat membantu menciptakan generasi bangsa yang baik dan cerdas, pendidikan juga dapat bermanfaat bagi seseorang yang sedang ingin memperdalam suatu disiplin ilmu tertentu. Biasanya manfaat ini akan sanga terasa bagi mereka yang mengabdikan dirinya menjadi peneliti dari suatu disiplin ilmu, dan bertekad mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.
4. Mencapai Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri merupakan tingkatan tertinggi yang bisa dicapai oleh manusia, dimana dalam aktualisasi diri, seseorang sudah memilki banyak sekali pengalaman-pengalaman dan juga sudah mampu untuk mengaktualisasikan dirinya. Dengan pendidikan, maka tingkatan aktualisasi diri ini akan tercapai pada diri individu.
5. Mengajarkan Fungsi Sosial Dalam Masyarakat
Tidak hanya mengajarkan pemahaman mengenai suatu disiplin ilmu tertentu, pendidikan jga mengajarkan mengenai interaksi sosial dalam masyarakat. Hal ini tentu saja akan membantu seseorang memahami fungsi-fungsi sosial yan gharus diterapkan di dalam masyarakat untuk menjadi individu yang berguna bagi bangsa dan Negara.
6. Membentuk Karakter Bangsa 
Manfaat pendidikan selanjutnya adalah untuk membentuk karakter bangsa yang bermartabat dan juga bermoral. Sejalan dengan tujuannya, pendidikan juga harus bermanfaat untuk meningkatkan dan juga membentuk karakter dari bangsa yang bermartabat dan juga bermoral baik. Hal ini tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan dari Negara kita.
7. Membentuk Kepribadian Seseorang
Manfaat penting lainnya dari pendidikan adalah mampu untuk membentuk kepribadian seseorang. Beberapa kepribadian yang terbentuk di dalam diri seseorang memang sangat dipengaruhi oleh kualitas dan juga tingkatan pendidikan yang sudah pernah ditempuh oleh individu.
8. Mencerdaskan Anak-anak Bangsa
Manfaat berikutnya, pendidikan sangat penting untk mencerdaskan berbagai anak-anak bangsa, terutama mereka yang sedang mengenyam pendidikan dasar, harus melalui proses pendidikan dengan baik dan benar, agar terbentuk generasi bangsa yang cerdas.
9. Menciptakan Anak-anak Bangsa yang Cerdas
Manfaat pendidikan yang terakhir adalah untuk menciptakan anak-anak bangsa menjadi anak yang cerdas, tidak mudah untuk dipengaruhi, serta memiliki nilai-nilai moral dan integritas yang tinggi, sehingga dapat memajukan dan turut serta dalam membantu pembangunan Negara.
B. Pembahasan
1. Pendidikan Untuk Kecerdasan Anak Bangsa
Seorang anak yang baru lahir, ia masih berada dalam keadaan lemah, naluri dan fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya belum berkembang dengan sempurna. Namun secara pasti berangsur-angsur anak akan terus belajar dengan lingkungannya yang baru dan dengan alat inderanya, baik itu melalui pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan mapun pengecapan. Anak berkemungkinan besar untuk berkembang dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Bahkan anak bisa meningkat pada taraf perkembangan tertinggi pada usia kedewasaannya sehingga ia mampu tampil sebagai pionir dalam mengendalikan alam sekitar. Hal ini karena anak memiliki potensi yang telah ada dalam dirinya.
Hal yang dibutuhkan anak agar tumbuh menjadi anak yang cerdas adalah adanya upaya-upaya pendidikan seperti terciptanya lingkungan belajar yang kondusif, memotivasi anak untuk belajar, dan bimbingan serta arahan ke arah perkembangan yang optimal. Dengan begitu menumbuhkan kecerdasan anak yaitu mengaktualisasikan potensi yang ada dalam diri anak. Sebab jika potensi kecerdasannya tidak dibimbing dan diarahkan dengan rangsangan-rangsangan intelektual, maka walaupun dia memiliki bakat jenius  tidak akan ada artinya sama sekali. Sebaliknya jika seorang anak yang memiliki kecerdasan rata-rata atau normal bila didukung lingkungan yang kondusif maka ia akan dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas di atas rata-rata atau superior. Hal ini berarti lingkungan memegang peranan penting bagi pendidikan anak selain bakat yang telah dimiliki oleh anak itu sendiri.
Anak-anak seharusnya dikondisikan dalam suasana belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan lewat berbagai permainan. Dengan demikian, kebutuhannya akan rasa aman dan nyaman tetap terpenuhi. Kalaupun kepada siswa SD kelas awal ingin diajarkan konsep berhitung, contohnya, pilihlah sarana pembelajaran melalui nyanyian atau cara lain yang mudah dipahami dan menyenangkan.


Hanya saja, meski sama-sama melalui cara yang menyenangkan, tujuan pendidikan anak usia prasekolah berbeda dari pendidikan anak usia sekolah dasar awal. Kalau pendidikan bagi anak usia prasekolah bertujuan mengoptimalkan tumbuh kembang anak, maka konsep pendidikan di awal sekolah dasar bertujuan mengarahkan anak agar dapat mengikuti tahapan-tahapan pendidikan sesuai jenjangnya. Selain tentu saja untuk mengembangkan berbagai kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan guna mengoptimalkan kecerdasannya.
2. Peranan Keluarga Dalam Mencerdaskan Anak Bangsa
Keluarga adalah institusi pertama yang melakukan pendidikan dan pembinaan terhadap anak (generasi). Di sanalah pertama kali dasar-dasar kepribadian anak dibangun. Anak dibimbing bagaimana ia mengenal Penciptanya agar kelak ia hanya mengabdi kepada Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa. Demikian pula dengan pengajaran perilaku dan budi pekerti anak yang didapatkan dari sikap keseharian orangtua ketika bergaul dengan mereka. Bagaimana ia diajarkan untuk memilih kalimat-kalimat yang baik, sikap sopan santun, kasih sayang terhadap saudara dan orang lain. Mereka diajarkan untuk memilih cara yang benar ketika memenuhi kebutuhan hidup dan memilih barang halal yang akan mereka gunakan. Kesimpulannya, potensi dasar untuk membentuk generasi berkualitas dipersiapkan oleh keluarga.
Keluarga dalam hal ini adalah aktor yang sangat menentukan terhadap masa depan perkembangan anak. Dari pihak keluarga perkembangan pendidikan sudah dimulai semenjak masih dalam kandungan. Anak yang belum lahir sebenarnya sudah bisa menangkap dan merespons apa-apa yang dikerjakan oleh orang tuanya, terutama kaum ibu. Tidak heran kemudian apabila anak yang dibesarkan dalam situasi dan kondisi yang kurang membaik semasa masih dalam kandungan berpengaruh terhadap kecerdasan anak ketika lahir. Dengan demikian, pihak keluarga sejatinya banyak mengetahui perkembangan-perkembangan anak. Pada saat anak masih dalam kandungan, pihak orang tua harus lebih memperbanyak perkataan, perbuatan, dan tindakan-tindakan yang lebih edukatif.
Ketika anak itu sudah lahir, maka tantangan terberat adalah bagaimana orang tua dapat mengasihi dan menyayangi anak sesuai dengan dunianya. Poin yang kedua ini ketika anak-anak (usia bayi hingga dua tahun) mempunyai tahap perkembangan yang cukup potensial. Anak-anak mempunyai imajinasi dengan dunianya yang bisa membuahkan kreativitas dan produktivitas pada masa depannya. Tapi, pada fase-fase tertentu banyak orang tua tidak memberikan kebebasan untuk berekspresi, bermain, dan bertingkah laku sesuai dengan imajinasinya. Banyak orang tua yang terjebak pada pembuatan peraturan yang ketat. Ini memang tujuannya untuk kebaikan anak.
Pengekangan dan pengarahan menurut orang tua tidak baik untuk memompa kecerdasan dan kreativitas anak. Bahkan, malah berakibat sebaliknya, yakni anak-anak akan kehilangan dunianya sehingga daya kreativitas anak dipasung dan dipaksa masuk dalam dunia orang tua. Paradigma semacam inilah yang sejatinya diubah oleh pihak orang tua dalam proses pendidikan anak usia dini.
Menarik salah satu pernyataan seorang pujangga Lebanon, Kahlil Gibran (1883). "Anak kita bukanlah kita, pun bukan orang lain. Ia adalah ia. Dan hidup di zaman yang berbeda dengan kita. Karena itu, memerlukan sesuatu yang lain dengan yang kita butuhkan. Kita hanya boleh memberi rambu-rambu penentu jalan dan menemaninya ikut menyeberangi jalan. Kita bisa memberikan kasih sayang, tapi bukan pendirian. Dan sungguh pun mereka bersamamu, tapi bukan milikmu.
Pernyataan tersebut cukup tepat untuk mewakili siapa sebenarnya anak-anak kita dan bagaimana seharusnya kita berbuat yang terbaik untuknya. Untuk itu pernyataan di atas sejatinya dijadikan referensi dalam memandang anak-anak oleh keluarga, terutama orang tua, yang ingin menjadikan anaknya berkembang secara kreatif, dinamis, dan produktif.
Keluarga yang selama ini masih cenderung kaku dalam mendidik anaknya pada masa kecil sejatinya diubah pada pola yang lebih bebas. Anak adalah dunia bermain. Dunia anak adalah dunia di mana keliaran imajinasi terus mengalir deras. Anak sudah mempunyai dunianya tersendiri yang beda dengan orang dewasa. Hanya dengan kebebasan bukan pengerangkengan anak-anak akan bisa memfungsikan keliaran dan kreativitasnya secara lebih produktif. Hanya dengan dunianya anak-anak akan mampu mengaktualisasikan segenap potensi yang ada dalam dirinya.
Oleh karena begitu besarnya peranan orang tua dalam perkembangan anak maka orang tua dituntut untuk dapat memahami pola-pola perkembangan anak sehingga mereka dapat mengarahkan anak sesuai dengan masa perkembangan anak tersebut. Selanjutnya orangtua berkewajiban untuk menciptakan situasi dan kondisi yang memadai untuk menunjang perkembangan anak-anaknya. Dengan tercapainya perkembangan anak kearah yang sempurna maka akan terciptanya keluarga yang sejahtera.
3. Pendidikan Bagi Anak Bangsa Di Indonesia
Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1992 tentang pendidikan pra-sekolah, pasal 4 ayat (1) disebutkan bahwa “bentuk satuan pendidikan pra-sekolah meliputi Taman Kanak-kanak, Kelompok Bermain dan Penitipan Anak serta bentuk lain yang diterapkan oleh Menteri.
Kelompok bermain merupakan pendidikan dini bagi anak-anak usia pra-sekolah (3-6 tahun) merupakan hal yang penting, karena pada usia ini merupakan masa membentuk dasar-dasar kepribadian manusia, kemampuan berfikir, kecerdasan, keterampilan serta kemandirian maupun kemampuan bersosialisasi. Pada dasarnya dunia anak adalah dunia fundamental dari perkembangan manusia menuju manusia dewasa yang sempurna. Disadari bahwa generasi merupakan generasi penerus yang perlu dibina sejak dini, karenanya pembinaan sejak dini merupakan tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Pembinaan anak usia pra-sekolah terutama peranan keluarga sangat menentukan.
Menurut Peraturan Pemerintah No 27 tahun 1990 tentang pendidikan pra-sekolah, Kelompok Bermain adalah salah satu bentuk usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain, yang juga menyelenggarakan pendidikan pra-sekolah bagi anak usia 3 tahun sampai memasuki pendidikan dasar.
Selama tahun pra-sekolah, taman kanak-kanak, pusat penitipan anak-anak dan kelompok bermain semuanya menekankan permainan yang memakai mainan. Akibatnya baik sendiri atau berkelompok mainan merupakan unsur yang penting dari aktivitas bermain anak. Bermain dengan teman-teman sebayanya, anak dirangsang dalam kemampuan mental seperti kecerdasan, kreativitas, kemampuan sosial yang sangat bermanfaat pada masa kini dan masa yang akan datang. Kegiatan bermain memiliki arti positif terhadap perkembangan sosial anak. Seperti yang dikemukakan oleh Zulkifli bahwa dengan berman mereka lebih banyak mengenal benda-benda yang berguna bagi perkembangan sosialnya. Hal ini dapat terlihat dengan mengenal benda seperti mobil dapat mengembangkan rasa sosial anak di mana benda tersebut dapat membantu orang lain pergi ke suatu tempat tertentu. Secara lebih jauh dapat dilihat dengan adanya perkembangan teknologi menunjukkan makin menariknya teknis dan permainan elektronik bagi anak yang ditunjang oleh situasi dan kondisi dimana anak-anak sulit mendapat teman sebaya untuk bersosialisasi sehingga anak dapat menonton atau bermain sendiri tanpa memerlukan orang lain.




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang anak yang baru lahir, ia masih berada dalam keadaan lemah, naluri dan fungsi-fungsi fisik maupun psikisnya belum berkembang dengan sempurna. Hal yang dibutuhkan anak agar tumbuh menjadi anak yang cerdas adalah adanya upaya-upaya pendidikan seperti terciptanya lingkungan belajar yang kondusif, memotivasi anak untuk belajar, dan bimbingan serta arahan ke arah perkembangan yang optimal. Dengan begitu menumbuhkan kecerdasan anak yaitu mengaktualisasikan potensi yang ada dalam diri anak sehingga dapat berguna bagi keluarga dan Bangsa Indonesia.
B. Saran
Pentingnya pendidikan untuk anak bangsa di Indonesia masa kini sesungguhnya sangat kompleks. Hal ini tentu saja menyarankan bahwa pemecahan terhadap pentingnya pendidikan untuk anak bangsa tidak bisa dilakukan secara parsial; yang merupakan pendekatan terpadu. Bagaimanapun,juga kita harus hadapi dengan penuh tanggung jawab. Sebab, jika kita gagal menemukan solusinya maka kita tidak bisa berharap pendidikan nasional akan mampu bersaing secara terhormat di era globalisasi dewasa ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar